CHAPTER 1
PENDAHULUAN
Sudah
menjadi agenda rutin bagi pelaksana suatu proyek untuk membuat dan menyusun Buku Petunjuk Mengoperasikan System.
Manual
Operation ini dibuat sebagai panduan singkat bagi operator untuk mengoperasikan
system Khususnya instalasi pipa AC dan instalasi ducting yang terpasang di Proyek
Grand Artos Aerowisata
Hotel & Convention Magelang.
Manual
Operation ini sangat membantu mempercepat mengenal dan mengerti lokasi –
lokasi equipment dan jalur – jalur yang terpasang. Sehingga operator akan lebih
cepat dan mudah mengoperasikan system ini.
Mudah
– mudahan panduan ini bisa di maanfaatkan dan berguna bagi kita semua.
Magelang, September 2012
Penyusun
PT.
Cipta Bayu Utama
CHAPTER 2
PRINSIP
DASAR SISTEM PENYEGARAN UDARA
II. A.
Definisi dari Penyegaran Udara
Penyegaran
udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai
temperature dan kelembaban yang sesuai dengan persyaratan terhadap kondisi
udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan
kebersihannya.
Di
beberapa negara, beberapa factor kesegaran udara tersebut diatas ditetapkan
dalam Undang
– undang, sesuai dengan tujuan penggunaan ruangan , misalnya untuk kantor,
hotel, dan sebagainya.
Sistem
penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu :
( 1 ) Penyegaran udara untuk kenyamanan
Menyegarkan
udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan
kegiatan tertentu.
( 2 ) Penyegaran udara untuk industry
Menyegarkan
udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan atau barang
yang ada di dalamnya.
II. B. Implikasi Arsitektur dan Sosial dari
Penyegaran Udara
Manusia
selalu mencoba menyesuaikan diri dan mempertahankan hubungannya dengan
lingkungan dimana ia berada. Orang akan mencari tempat berteduh apabila saat ia
panas. Sedangkan apabila cuaca buruk, ia akan berusaha mencari tempat yang
melindunginya dari angin, hujan, dan kedinginan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
orang memerlukan tempat tinggal . Sejarah perkembangan tempat tinggal
manusia menunjukkan adanya usaha untuk mengatasi gangguan atau keperluan
tersebut diatas Semula jendela sangat diperlukan untuk memungkinkan masuknya
cahaya matahari bagi penerangan ruangan dan masuknya udara segar. Namun,
setelah perang dunia kedua, yaitu dengan kemajuan yang diperoleh dalam bidang
teknik penerangan
listrik dan teknik penyegaran udara, jendela tidak lagi merupakan bagian yang
dikenai persyaratan yang terlampau berat.
Dengan
demikian ada keleluasaan dalam pencahayaan gedung dan jendela pun tidak selalu ada pada
setiap ruangan. Sistem penyegaran udara memegang peranan yang sangat penting
dan harus kita rencanakan dengan sebaik – baiknya, terutama bagi bangunan bawah
tanah, yang merupakan salah satu memanfaatkan setiap ruangan yang ada.
Sudah
lama sebelumnya, orang mengetahui tentang cara mengatasi kedinginan dengan
menghangatkan ruangan, yaitu dengan membakar kayu atau jenis bahan bakar lainnya.
Tetapi baru beberapa puluh tahun terakir ini saja kita dapat mendingininkan
udara dari ruangan dimana kita berada,
Supaya merasa lebih nyaman dan terhindar dari pengaruh panas udara
sekitarnya. Kini penyegaran udara sudah merupakan hal yang biasa, bukan
kemewahan tetapi suatu keperluan, terutama didaerah tropic.
Sistem
penyegaran udara untuk industri di rancang untuk memperoleh temperature, kelembaban, serta
distribusi udara sesuai dengan persyaratan proses serta peralatan yang di
gunakan di dalam ruangan yang bersangkutan. Dalam hal tersebut juga tercakup
persyaratan - persyaratan
yang diperlukan untuk memberikan kenyamanan lingkungan
kerja bagi karyawan. Hasil penelitian tentang lingkungan kerja menunjukkan
bahwa didalam ruang kerja berudara segar, karyawan dapat bekerja lebih baik dan
jumlah kesalahan dapat dikurangi, sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan.
Penyegaran udara juga sangat penting untuk rumah sakit, bukan saja untuk
memberikan ketenangan dan mengurangi penderitaan pasien, tetapi juga untuk
memberikan kesegaran kerja bagi para dokter dan perawat sehingga dapat
melakukan tugasnya dengan sebaik – baiknya, lebih teliti dan efisien.
Penggunaan
system penyegaran udara untuk keperluan rumah tinggal juga sudah banyak,
meskipun belum merupakan suatu yang sangat diperlukan seperti pada industri,
tempat pertemuan dan gedung besar lainnya. Hal tersebut disebabkan karena unit
penyegar udara untuk rumah tinggal masih terasa mahal harga dan biaya
operasinya. Diperkirakan bahwa dalam
waktu dekat akan dibuat mesin penyegar udara untuk keperluan rumah tangga yang
sederhana pemasangan, pengaturan dan perawatannya, serta murah harganya.
II.C. Industri Mesin penyegar Udara
Untuk
gedung yang besar, kurang lebih separuh dari seluruh biaya pembangunan
merupakan biaya pembangunan sarana yang diperlukan, misalnya untuk sistem
mekanikal dan listrik, dan sebagainya. Dari biaya pembangunan sarana tersebut,
kira-kira 30 sampai 50 persen diperlukan untuk system penyegaran udara. Biaya
tersebut diatas meliputi biaya perancangan sistem, harga mesin dan biaya
pemasangannya. Sedangkan pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan oleh perusahaan
yang berbeda.
Namun,
dalam beberapa tahun terakhir ini ada usaha yang dilaksanakan untuk mengurangi
biaya pembangunan sarana penyegaran udara. Salah satu diantaranya adalah
perkembangan industri mesin penyegaran udara yang sekaligus melakanakan
perancangan, pembuatan dan pemasangannya" Dalam hal tersebut, biaya
produksi mesin dapat ditekan serendah-rendahnya dengan jalan mengadakan
standarisasi. Dengan demikian diharapkan hal tersebut akan merupakan daya tarik
yang memungkinkan kelanjutan usaha memperbanyak penggunaan system penyegaran
udara, disamping rnemantapkan perkembangan industri mesin penyegar udara.
II. D. Memperoleh Kenyamanan Melalui penyegaran
udara
1.
pengertian tentang kenyamanan
Jika
seorang berada di dalam suatu ruangan tetutup untuk jangka waktu yang lama,
maka pada suatu ketika ia akan merasa kurang nyaman. Sehubungan dengan hal
tesebut, maka dalam tahun 1777 seorang ahli kimia bernama Lavoisier mengadakan
serangkaian penelitian" Ia kemudian menerangkan bahwa kenaikan kadar Co2
di dalam ruangan sebagai akibat pernafasan manusia, akan menyebabkan sesak dan
panas.
Sementara
itu pada tahun 1858 Max von Pettenkofer, seorang ahli dalam bidang kesehatan,
mengajukan sebuah hipotesa yang menyebutkan bahwa manusia menghembuskan zat
beracuan, yaitu Co2. Namun, dalam tahun 1905 seorang ahli kesehatan yang lain,
yaitu Frugge, mengemukakan sebuah teori yang masih berlaku sampai sekarang, Ia
menyatakan bahwa manusia dapat diibaratkan sebagai motor bakar ; manusia harus
mengeluarkan panas yang dihasilkan sebagai akibat dari kerja yang dilakukannya.
Jika panas tersebut tidak dapat keluar dari badan manusia, misalnya karena
temperatur dan kondisi udara
sekelilingnya
tidak memungkinkan hal tersebut terladi dengan baik, maka ia akan merasakan
suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
2.
Eksperimen dari yaglou tentang pengaruh Temperatur dan Kelembaban
terhadap Kenyamanan.
Untuk
menentukan kenyamanan, maka dalam tahun 1923 yaglou menyiapkan dua ruangan
psikometrik. Ruang yang pertarna berudara tenang, tanpa angin dan kelembabannya
1000%. sedangkan di dalam ruang kedua, temperatur, kelembaban dan gerakan udaranya
dapat diubah. Yaglou ingin menentukan beberapa kombinasi dari ketiga faktor
tersebut diatas sehingga terjadi kondisi atmosfir yang dapat memberikan rasa
yang sama dengan kondisi atmosfir di dalam ruang pertama. Hal tersebut
dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap seorang yang memasuki
ruang kedua setelah terlebih dahulu berada ruang pertama.
CHAPTER 3
Garis Besar
sistem VAC Grand Artos Aerowisata Hotel
Tujuan
dari instalasi AC di suatu gedung /
bangunan yaitu untuk
membuat atau mengkondisikan udara di suatu ruangan supaya udara
tersebut menjadi sejuk dan segar dan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Untuk
lingkup pekeriaan yang mendukung system VAC di Grand Artos Aerowisata Hotel :
- Equipment, terdiri dari :
- Chiller
Chiller
berfungsi untuk mendinginkan
air dalam pipa chiller yang akan didistribusikan ke tiap – tiap unit AHU.
- Cooling Tower
Cooling Tower berfungsi untuk mendinginkan
unit chiller melalui pipa condenser, yang dalam proses pendinginan chiller timbul panas.
- Pompa chiller dan condenser
Pompa chiller berfungsi mensirkulasi air dari pada sistem pipa chiller, yang bersirkulasi dari
unit chiller menuju ke tiap – tiap AHU dan kembali ke pompa chiller kemudian di
sirkulasi ke unit chiller kembali.
Pompa Condenser berfungsi untuk mensirkulasi air pada sistem pipa condenser, yang bersirkulasi dari colling tower menuju ke pompa condenser dan di teruskan
ke unit chiller, kemudian kembali ke colling tower.
- AHU / Air Handling Unit
AHU
berfungsi untuk mensirkulasikan udara di
suatu ruangan dengan blower yang arah udara
bergesekan dengan coil unit dari sistem pipa chiller, sehingga udara yang
dihasilkan menjadi dingin.
- Fan Coil Unit ( FCU )
Pada
prinsipnya sistem/cara keria FCU hampir sama dengan AHU, tetapi khusus FCU pada
kapasitas yang lebih kecil dan untuk pendinginan luas area yang lebih kecil
pula. Dan pada umumnya cara pemasangan FCU ini digantung dan penempatannya
diatas Ceiling / plafon.
- FAN (Exhaust & Fresh Air)
Fan berfungsi sebagai alat
sirkulasi udara untuk mengkondisikan udara pada suatu ruangan, yang memerlukan pertukaran udara seperti ruang
gudang, toilet, parkir dan dapur.
Note : Pekerjaan PT. CBU Hanya Pemasangan Instalasi dan Pemasangan Unit, Pengadaan
Equipment By Owner.
- Instalasi yang dikerjakan oleh PT. Cipta Bayu Utama, terdiri dari :
a.
Instarasi pipa Chiller ( dari shaft ke AHU ) .
Pada
prinsipnya pipa chiller berfungsi untuk mengalirkan air dingin dari pompa menuju chiller dan melewati AHU di setiap lantai kemudian kembali lagi ke pompa semula.
b.
Instalasi Pipa Drain
Pada
prinsipnya pipa drain berfungsi untuk mengalirkan air kondensasi dari AHU
menuju ke riser dan selanjutnya ke saluran pembuangan akhir.
c.
Instalasi Ducting
Saluran udara yang berbahan dasar BJLS ( Baja Lapis Seng
) yang menyalurkan udara dari unit menuju atau ke suatu ruangan
2.a
Instalasi Peralatan utama
2.a.1
Instalasi peralalan utama yang meliputi pemasangan :
-
Air Handling Unit (AHU)
2.a.2
Instalasi system ducting yang meliputi pemasangan:
- Supply duct , dengan bahan BJLS Isolasi.
- Return duct , dengan bahan BJLS Isolasi.
- Support / hanger.
- Round diffuser / RAG.
- Volume damper.
- Fire Damper.
- Flexible Duct.
2.a.3
Instalasi system pipa yang meliputi pemasangan :
- Chilled water piping
- Drain piping, dll
2.a.4
Pemasangan alat-alat control / accessories (mengikuti pemasangan unit
AHU ) meliputi :
-
Automatic balanclng valve, Thermostat, Strainer, Valve-valve, Balancing valve,
Flow
switch, Automatic Air Vent, dll.
2.b
Instalasi pipa AC
Pada
pekerjaan AC ini Instalasi pipa terbagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
2.b.1
Instalasi pipa chiller (chilled water piping), lengkap dengan isolasi.
2.b.2
Instalasi pipa condensate /
drain, lengkap
dengan isolasi.
2.b.3
Sistem pemipaan chiller ini terdiri dari pipa supply dan pipa return,
tapi dalam pelaksaaannya pipa ini mempunyai kesamaan cara / metode serta sistem isolasi dan hal lainnya, system menyambung pipa ( Black steel ) yang sesuai spesifikasi teknis menggunakan las listrik ( untuk ukuran Pipa 2 ½” keatas ). Dan drat / ulir untuk penyarnbungan pipa ukuran 2”kebawah.
2.b.4
Untuk pekerjaan pipa
condensate dari bahan
PVC class AW, disambung dari tiap
drain
unit AHU
dan Main Line
pipa menggunakan pipa Black Steel Medium class diisolasi
disambungkan ke pipa
riser drain ( di shaft )
dari bahan pipa
yang sama diisolasi disalurkan ke
pembuangan akhir / bak pembuangan atau sumppit ke Gutter/GOT.
2.c
Isolasi pipa (untuk chiiled water pipe + Drain
pipe)
Apabila perbedaan
antara temperature fluida
kerja dan sekitarnya cukup besar,
seperti pada air dingin
atau air panas, maka akan
terjadi perpindahaan kalor sehingga terjadi kenaikan atau penurunan
temperatur dari fluida kerja tersebut. Jadi, apabila air dingin mengalir di
dalam pipa yang temperatur permukaannya lebih rendah dari
titik embun udara atmosfir, uap air dalam udara akan mengembun pada
permukaan pipa. untuk mengurangi
pemasukan kalor atau pengeluaran kalor
dari fluida kerja
melalui dinding pipa,
serta untuk mencegah teriadinya
pengembunan tersebut, pipa harus dibalut dengan bahan isolasi.
Bahan
isolasi yang diperlukan itu tersedia
dari bahan misalnya asbestos dan serat geras ; dan bahan
isorasi keras, seperti magnesium
karbida, kalsium silikat dan
busa poristilen, dalam bentuk
cetak.disamping itu, dapat pula di dipergunakan bahan dari bulu binatang
ternak,
Konduktivitas ternal
dari bahan isolasi
tersebut kira - kira 0.03
kcal / mhoc - 0,05 kcal/mh°C. Tebal isolasi pipa berkisar
antara 20 mm - 50 mm ; makin besar diameter pipa, makin tebal pula lapisan isolasinya.
selanjutnya, dalam usaha memberikan isolasi yang baik, hendaknya permukaan luar isolasi dibuat
tahan air untuk mencegah perembesan air embun melalui isolasi.
CHAPTER 4
DAFTAR
EQUIPMENT / ACCESSORIES
III.a.
1.
Equipment pada system instalasi air conditioning dipasang dengan tujuan
untuk mengatur secara manual maupun otomatis dan untuk melihat tekanan dan
temperatur dalam hal ini yang diperlukan pada system AC tersebut.
2.
Equipment pada unit chiller, pompa, AHU, FCU, dan cooling Tower tentunya
berbeda-beda, manual ini menjelaskan equipment-equipment yang terpasang pada
instalasi AHU saja ( sesuai scope pekerjaan PT.CBU )
3.
Untuk Air Handling Unit (AHU) terpasang accessories meliputi
a.
Flexible Connection / Flexible Joint
b.
Gate valve
c.
Balancing valve
d.
Strainer
e.
Thermometer
f.
Pressure Gauge
g.
Duct Thermostat
h.
Motorized Valve
III. b . Fungsi atau system kerja
alat – alat tersebut
secara garis besarnya dapat diterangkan
sebagai berikut :
a.
Flexible Joint : berguna sebagaiperedam getar yang ditimbulkan oleh
AHU jangan sampaigetaran merambat ke instalasi pipa yang tersambung ke
unit tersebut, supaya tidak menimbulkan
kerusakan – kerusakan yang ditimbulkan oleh getaran, misalnya : sambungan pipa
kendor atau instalasi bergeser dari tempatnya.
b.
Gate Valve : atau sering juga disebut KATUP PINTU,untuk
mengatur arus (Volume) air dengan cara
membuka (menambah) dan mengurangi ( menutup ) yang dilakukan secara manual.
|
|
||||
|
|
||||
|
c.
Balancing valve, tujuan utama dipasangnya alat ini adalah
untuk penghematan energi karena
berfungsi untukalat ini mengatur jumlah media pendingin secara otomatis,
( mengatur kebutuhan media pendingin yang diperlukan untuk AHU ). Dengan
kata lain Balancing Vaive adalah alat penyeimbang jumlah media pendingin dan
pengukur penurunan tekanan serta arus air.
|
d.
Strainer bisa juga disebut saringan isap, karat
untuk menyaring kotoran, tanah, pasir, serbuk logam yang mengakibatkan terljadinya endapan didalam pipa, hal ini
mengakibatkan tidak dapat memenuhi jumlah media pendingin serta tekanan air yang diinginkan untuk pemeliharaannya harus selalu memeriksa
dan membersihkan dari kotoran-kotoran yang ada pada filter strainer.
|
|
e.
Thermometer, arat ukur untuk mengetahui temperature air di
daram pipa.
f.
Pressure Gauge, alat ukur untuk mengetahui besar tekanan air di
dalam pipa.
g.
Duct Sensor, dipasang di Plenum Return Duct pada unit AHU yang
berfungsi memberikan signal ke Motorized Valve, apabita temperature yang dikehendaki sudah mencapai maka motorized akan menutup/mengurangl jumlah media pendingin ke AHU.
h.
Motorized valve, berfungsi sebagai valve open dan close secara
automatic mengikuti seting suhu yang dibutuhkan melalui thermostat. Dan pada
dasarnya motorized ada 2 type, yakni automatic dan on off.
|
|
i.
Termostat, berfungsi sebagai kontrol
Motorized valve dan mengatur suhu dalam suatu ruangan sesuai apa yang
dibutuhkan.
|
|
III.c. Garis
Besar Pengoperasian Air Handling unit / AHU
Pertama
– tama periksa panel dan pengabelan untuk AHU harus dalam
keadaan lengkap dan siap untuk dioperasikan.
a. Control
panel lengkap dengan power supply
b. Pengabelan telah selesai terkonek untuk Automatic
Balancing Valve dan Duct Thermostat
(lihat wiring diagram).
c. Power supply untuk motor blower AHU kabel telah
terkonek dengan benar dan aman.
d. Pastikan apabila semua telah siap dan aman pada
panel control AHU putar (arahkan)
selector switch pada posisi yang dikehendaki.
- Posisi Manual, tekan tombol ON dan cara ini menghidupkan AHU secara
manual.
- Posisi Auto,cara menghidupkan dan mengontrol
operasional AHU secara Automati (BAS) ini
dapt dilakukan langsung dari ruang control room.
Perlu diketahui untuk operasional Automatic
Balancing Valve dapat dilakukan pemeriksaan
pada alat tersebut apabila menunjuk ke NO (Normaly open) maka posisi Balancing Valve
dalam keadaan ON ( terbuka ) dan apabila
menunjukkan ke NC ( Normaly Closed ) maka
Automatic Balancing Valve dalam keadaan OFF
(tertutup).
e. Dan
apabila ingin mematikan unit AHU secara manual dapat ditakukan dengan menekan
tombol OFF
pada control panel
AHU dan bila dilakukan secara Automatic (BAS)
dapat
dilakukan
dari control room BAS.
CHAPTER 5
PETUNJUK
PENGOPERASJAN DAN PERAWATAN (MENGATASI)
KERUSAKAN
1. Langkah -
langkah yang perlu
diperhatikan sebelum menghidupkan
equipment adalah sebagai berikut :
a. Periksa air make up water tank jangan sampai kosong.
b. Periksa air expansion tank jangan sampai
kosong
c. Periksa semua valve harus pada posisi open
kecuali valve by pass .
d. Pastikan power panel pada posisi ON.
2. Urutan
kerja pengoperasian system AC :
a. Hidupkan pompa chiller dengan jalan menekan
tombol ON pada panel.
b. Hidupkan pompa condenser dengan jalan menekan
tombol ON pada panel.
c. Hidupkan kipas / fan cooling tower dengan
jalan menekan tombol ON pada panel.
d. Hidupkan chiller ( lihat petunjuk
pengoperasian chiller )
e. Hidupkan AHU.
3.
Urutan kerja untuk mematikan system AC
a. Chiller
b. Cooling Tower
c. pompa Chiller
d. pompa Condenser
e. AHU
4. Operasi
dan usaha mengatasi kerusakan penyegar udara
Peralatan penyegar
udara, setelah dipasang atau
setelah selesai direparasi, harus diuji dan disetel
terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Selanjutnya
perawatan harian harus dilakukan dengan seksama.
Pada
akhirnya, pemeriksaan harus dirakukan terhadap :
- Temperatur air pada pipa chiller di tiap – tiap unit AHU / FCU
- Tekanan air pada pipa chiller di tiap – tiap unit AHU / FCU
- Suara dan getaran yang terjadi pada instarasi yang bekerja.
- Kekencangan belt dan puly pada motor unit.
- Tegangan dan arus listrik pada masing – masing unit.
- Kondisi Balncing dan Motorized Valve pada instalasi.
- Temperature pada Termostat.
- Kebersihan pada filter dan evaporator.
Siklus
pendinginan akan berjalan dengan baik
apabila proses penguapan dan pengembunan berlangsung
normal. Pengertian tentang keadaan
yang normal tersebut harus
dipahami, supaya penyimpangan
dari keadaan normal dapat dideteksi secepatnya, dan diadakan perbaikan terhadap
bagian yang rusak.
5. Variasi
kondisi lingkungan dan kapasitas penyegar udara
Supaya dapat
diperoleh operasi penyegar
udara yang bagus dan efisien, hendaknya dipilih
jenis peralatan, lokasi tepat dan pemasangan instalasi yang sebaik – baiknya.
6. Temperatur
udara masuk dan kelembabannya
Dalam
proses pendinginan pada umumnya, temperatur permukaan bidang evaporator lebih
rendah dari pada titik embun dari udara
masuk. Apabila udara ruangan menyentuh permukaan dari koil
pendingin, uap air
dalam udara akan
mengembun sehingga koil menjadi basah.
Sebuah koil
biasanya dinyatakan menurut
bentuk, ukuran dan
jumlah barisnya. Apabila kecepatan udara dan temperature penguapan
adalah konstan, temperature bola basah udara keluar dari koil terlalu
tergantung dari temperature bola kering udara masuk, tetapi lebih dipengaruhi
oleh temperature bola basah dari udara masuk.
7. Perawatan pada
Instalasi pipa chiller dan condenser yang perlu diperhatikan adalah pada sisi AHU.
Apabila
suatu saat terjadi perbedaan suhu air yang masuk dan keluar dari unit AHU terlalu besar dan tekanan air yang masuk ke AHU lebih rendah dari biasanya
bisa dipastikan strainernya kotor.
8. Apabila hal
tersebut terjadi pada pompa indikasinya tekanan air lebih rendah dari biasanya
maka dapat dipastikan strainer pada section pompa kotor.
Langkah yang
harus ditempuh sama
halnya seperti langkah
diatas yaitu dengan membuka
strainer dan membersihkan
saringan strainer tersebut
kemudian ditutup kembali.
9. Petunjuk
Perawatan Penyegar Udara
9.1 Cleaning accesories Strainer, adapun
langkahnya sbb :
a.
Pertama
matikan unit AHU.
b.
Selanjutnya
buka venting yang terdapat pada outlet unit AHU, agar mengurangi pressure ait
di dalam pipa serta mempermudah dalam membuka tutup strainer.
c.
Setelah dirasa tekanan sudah nol, maka mulai dibuka
tutup strainer menggunakan kunci pipa maupun kunci inggris.
d.
Persiapkan
penampung air buangan untuk menampung air buangan dalam pipa,
e.
Setelah
dibuka tutup strainer kemudian kita ambil filter yang terdapat pada strainer,
dan mulailah membuka gate valve return untuk menguras pipa dalam evaporator selama
10 detik.
f.
Kemudian
tutup kembali gate valve return, kemudian kita bersihkan filter yang terdapat
pada strainer.
g.
Setelah
dirasa bersih kita kembalikan filter ke dalam strainer, dan kita tutup kembali
strainer hingga kencang.
h.
Setelah
itu buka gate valve supply, dan kita buka venting outlet ahu agar udara dalam
pipa terbuang.
i.
Selanjutnya
setelah dirasa vacum udara tersebut kita tutup kembali venting, dan kita buka
kembali gate valve return.
j.
Setelah
itu kita nyalakan unit AHU kembali.
9.2 Cleaning filter AHU dan Evaporator AHU
a.
Pertama
kita pastikan unit AHU dalam posisi off.
b.
Selanjutnya
kita buka man hole pada plenum box AHU. Dan kita ambil filter AHU yang terdapat
pada belakang unit AHU dan kita bersihkan dengan air bersih yang bertekanan.
c.
Setelah
pelepasan filter tersebut kita dapat melihat evaporator, dan kita mulai
cleaning menggunakan air bersih bertekanan, dapat juga dibantu denagt sikat
untuk memaksimalkan pembersihan.
d.
Setelah
selesai, kita pasang kembali filter pada unit, dan tutup manhole box plenum
kembali.
e.
Unit
siap dinyalakan.
Untuk menghindari kerusakan dan kecelakaan, maka semua peralatan dan alat keamanan harus diperiksa secara periodik. Kegiatan tersebut dinamai perawatan pencegahan (preventive maintenance), yang
ekivalen.
Dalam menjadwal perawatan, tujuan atau sasaran dari pengendalian perawatan hendaknya didefinisikan sesuai
dengan peralatan yang
bersangkutan dan berdasarkan pertimbangan ekonomi.
Beberapa
hal berikut ini harus diperhatikan terlebih dahulu :
1. Sediakan
gambar rancangan system
selengkap– lengkapnya (perubahan, koreksi, dan modifikasi
yang telah dilakukan harus dinyatakan dengan jelas
).
2.
Siapkan dokumen penting yang menyatakan sejarah peralatan ( catatan tentang
perawatan, catatan -
catatan dari bagian yang sudah diganti atau direparasi,
catatan kerusakan dan tindakan perbaikan-
nya, dan sebagainya ).
3.
Ukuran dan spesifikasi dari bagian mesin sebelum digantii serta penggantinya.
4.
Catatan daya yang digunakan.
5.
Catatan pekerjaan dan cara perawatan.
PERHATIAN
1. Jangan sekali
– kali menjalankan
/ mengoperasikan unit
/ compressor apabila
compressor dalam keadaan dingin.
Kondisi ini
terjadi pada keadaan power supply mati total. Bila
keadaan demikian maka power supply harus
ON kemudian heater aktif dan memanasi oli, ditunggu sampai 8 jam kemudian baru unit dapat dijalankan.
2. Apabila
power supply tidak stabil ,drop, dll segera
unit dimatikan dengan
menekan tombol OFF.
3. Buatlah
buku jurnal / log book ntuk mencatat / mendata
karakter mesin yang ada setiap 1
jam sekali.
Data-data
yang harus dicatat adalah :
a.
Tekanan Chilled Water supply.
b.
Tekanan Chilled Water Return.
c.
Kondisi Filter AHU
d.
Ampere Motor
e.
Tegangan ( Power Listrik )
4. Periksa keadaan FAN, megenai
kedudukan terhadap casing .
5. Instalasi
dan fitting – fitting , valve – valve diperiksa sesuai dengan keadaan
normalnya.
6. Instalasi
pipa apakah sudah
sesuai dengan perlengkapan
kontrolnya telah memenuhi untuk pengontrolan unit.
7. Diperika apakah ada kebocoran yang
timbul / terjadi.
8. Ruangan-ruangan
yang dikondisikan harus dalam keadaaan
bersih dan tertutup sehingga
tercapai
kondisi udara yang sehat dan tidak mengganggu system kerja
dari unit tersebut apabila
ruangan tidak tertutup
rapat, maka dimungkinkan udara luar yang lembab akan kondensasi bila
bersinggungan dengan material
yang menjadi saluran
udara dingin Ruangan unit AHU juga harus
tertutup terhadap udara luar.
PENUTUP
1.
Perhatikan serta lakukanlah
pengoperasian dan perawatan AC system sesuai dengan manual / instruksi dalam buku
petunjuk operasi . Uraian atau petunjuk yang disampaikan / diberikan hanya
bersifat garis besarnya saja.
2.
Oleh karena itu, untuk
mengetahui dan memahami
sepenuhnya dari AC system lebih
dalam, dianjurkan untuk membaca dan mempelajari lebih teratur buku – buku tentang Air
Conditioning Sistem serta
teori AC pada
umumnya, khususnya cara /
petunjuk operasi dan peawatan AC Sistem.
3.
Operasi dan rawat AC
sistem pada proyek
ini dengan sebaik -
baiknya dan sesuai prosedur.Pengoperasian dan
perawatan dengan cara baik dan benar akan menjamin kelancaran beroperasinya AC sistem,
kenyamanan dan menambah umur mesin
sebagaimana yang kita harapkan
bersama.
4. SELAMAT
BERTUGAS.
BROSUR
TESTING REPORT
DOKUMENTASI TRAINNING
DOKUMENTASI
GAMBAR SCHEMATIC